Detail Berita

SOSIALISASI BTP BAGI PENGUSAHA BAKSO DI KECAMATAN PAGAK

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang melaksanakan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Produksi Peternakan Pemberian Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan Pengemasan, bertempat di Aula Kecamatan Pagak pada hari Rabu (18/3).
Kegiatan tersebut diikuti oleh dua puluh lima pengusaha bakso yang ada di wilayah Kecamatan Pagak serta dibuka oleh Camat Pagak Hari Krispriyanto, S.Sos., M.Si. Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Drh. Yuniarti Sulistya (Kasi Pelayanan, Pembiayaan dan Investasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang), Nuning Nurlaila, S.Pt., MAP, M.Agr.Sc. (Kasi Pengolahan Hasil Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang) dan Luki Amar Hendrawati, S.Pt., M.Sc. (Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang).
Dalam bimtek tersebut secara umum adalah mengajak kepada semua pengusaha bakso yang ada di Kecamatan Pagak agar bisa mengolah bakso yang berkualitas dan higienis, dengan mempergunakan bahan-bahan termasuk bahan tambahan pangan yang memang dianjurkan dan tidak dilarang, sehingga layak dimakan dan tidak membahayakan bagi yang mengkonsumsi bakso tersebut.
Dalam penggunaannya, BTP yang akan dipakai untuk olahan makanan dalam hal ini bakso harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya aman untuk dikonsumsi, kadar yang dipakai sesuai dengan yang diperlukan/tidak berlebihan serta harus dievaluasi penggunaannya secara berkala terutama bagi keamanan mereka yang mengkonsumsinya.
Salah satu BTP adalah pewarna dan pengawet, dimana bahan tersebut masih bisa dipakai asal masih dalam kadar tertentu yang masih diperkenankan sebagai bahan olahan bakso. Bila bahan yang dipakai berlebihan bahkan bahan yang terlarang (borax, formalin, pewarna tekstil dan lain sebagainya) yang dianggap bisa dianggap bisa untuk mengambil mengambil keuntungan besar tapi dengan modal tidak besar maka hal tersebut tidak diperbolehkan. Mungkin dalam jangka pendek efeknya belum dirasakan, tetapi setelah beberapa tahun kedepan baru akan dirasakan bahkan bisa merenggut nyawa yang mengkonsumsinya.

Berita Lain